I went out today and the time spent in the MRT was done to observe the interaction between humans around me. Hehe. Lilis gila? Iya kali ya. Interesting what I found.
Antara Malay dan Chinese
Seorang bapak yang gue tebak mungkin memang orang melayu (dia baca koran melayu sih) baru dapat kursi duduk di MRT. Padahal tuh kursi gue incer, tapi udah keduluan dia. Nah, sebelum dia baca korannya, dia liat ada seorang auntie (of chinese descent) bawa bnyk barang siap bergelantungan trus dia nyeletuk dah "eh auntie, jhe." (sambil bangun dan merelakan tempat duduknya). Tapi, si auntie menolak. Trus, gak berapa lama. Ada chinese guy offered his seat to this auntie, eh she took it, you know. Mungkinkah si auntie masih mendiskriminasi orang malay? Mungkinkah si auntie hanya sekedar luluh dari kesombongannya untuk tetap berdiri? Anyway, si bapak malay tadi tahu kok dan dia hanya tersenyum simpul melihat tingkah auntie.
Antara Thais
Gue ngeliatin dua orang ibu-ibu sedang asyik ngobrol dalam bahasa Thai. Nampaknya dua ibu ini tukang masak abis yang satu bawa gerobak dorongan ampe masuk ke MRT. Jangan salah, gue gak ngerti Thai. Tapi yang menarik adalah bahasa tubuh mereka. Salah satu ibu tadi nampaknya berutang duit (I saw her took out $20 from her purse to give to the other lady). Trus, yang satu lagi gak mau menerimanya. Dari ekspresi mukanya, seakan berkata "ah tak usahlah, simpan saja duitmu itu." Trus, si ibu yang berutang ini mengalah dan dia langsung lipat tangan (kayak mo berdoa) trus bilang "Sawadikha". Kalo gak salah artinya terima kasih. Lipat tangan itu pun dilakukan oleh ibu yang dihutangi tadi (respon sama, saling hormat). Beautiful!
Lucu aja manusia.
No comments:
Post a Comment