04 May 2008

Aku dipanggil untuk saat ini

Bukan kebetulan kalau aku dilahirkan di tengah bangsa ini
Bukan kebetulan kalau aku hidup di tanah ini, pada era ini...
dimana bangsaku tengah terpuruk
dimana melodi cinta tanah air bak omongan kosong
dimana jeritan rakyat, sumbang menantikan datangnya keadilan

Bukan kebetulan kalau aku hidup di tengah moral yang bobrok
Bukan kebetulan kalau aku hidup di tengah bangsa dimana...
sepertinya tidak ada yang bisa diharapkan lagi
Juga bukan kebetulan kalau aku hidup di tahun ini
dimana bangsaku tengah melaksanakan pesta demokrasikah?

Bukan kebetulan aku dilahirkan ditanah Indonesia ini
Bukan kebetulan kalau Tuhan menempatkan aku di Persada Pertiwi ini
Bukan kebetulan Tuhan menempatkan aku di jaman globalisasi ini
Aku dipangggil untuk "saat ini"
Adakah aku berdiri disana pada saat itu???
Ataukah aku terlalu apatis dan tidak peduli???

Satu kesadaran membuatku tertegun:
Tuhanku tidak sedang tidur
Dia sanggup memakai "seseorang" untuk satu perbedaan
Merupakan kehormatan besar kalau Tuhan menetapkan kita
Untuk memberi satu perbedaan bagi bangsa ini...bagi era ini...
Dan aku menyadari arti air mata untuk bangsaku
yang menetes di hadapan Allahku siang dan malam
dalam permohonan...
Tuhan, kasihanilah bangsaku...
Biarlah hidupku, memberi satu perbedaan yang berarti...
untuk "saat ini"
untuk Indonesiaku tercinta!

diambil dari "Refleksi", warta GKBHJ minggu 04/05/08

Minggu ini saya dan jemaat GKBHJ diingatkan untuk menjadi lilin ditengah kegelapan bangsa ini, memberi segenggam harapan bagi orang-orang disekitar kami. Kita sebagai orang kristen telah memiliki alternatif hidup lain yaitu hidup yang penuh harapan dari Allah Bapa. Saya merasa tergerak untuk mengikuti contoh Charles Dickens yang bergumul melihat lingkungan london dimana banyak perbudakan anak-anak di masa revolusi industri. Charles memberikan harapan lewat karya tulisnya. Saya belum bisa menulis novel seperti yang dia buat tetapi mudah-mudahan lewat blog ini, saya dapat menjangkau orang-orang yang ingin turut serta berdoa, memberikan bantuan, atau yang bahkan membutuhkan segenggam harapan ini.

Tuhan, aku tahu ada banyak langkah konkret yang dapat saya lakukan untuk bangsa ini. Inilah Bapa salah satu yang dapat saya lakukan untuk membagi harapan yang saya punya dalam Engkau. Tuhan, ada kebakaran di sebuah pasar di Garut dan salah satu pedagang telur kehilangan stok telur ayam sebanyak tiga ton belum lagi kiosnya yang juga hancur. Sungguh tragis nasib pedagang telur itu. Saya pun mendengar kisah seorang tukang gorengan yang mengakhiri hidupnya karena menderita rugi akibat naiknya harga bahan-bahan pokok. Padahal impiannya adalah menjadi ayah yang bertanggung jawab dengan menafkahi keluarganya.

Kawan, tetaplah berusaha dan jangan putus asa walaupun sulit. Yesus berjanji akan menemani anda pada masa-masa sulit seperti ini. Serahkanlah persoalanmu pada Yesus sebab Ia peduli. Jangan putus harapan melihat masa ini, tetaplah melangkah bersama Yesus, Dia akan memenuhi semua yang anda butuhkan. Dia mendandani rumput-rumput di padang yang besok pun dicampakkan kedalam api, bahkan pakaian salomo pun tidak ada yang seindah rerumputan itu, apalagi kasihNya pada kita.

Dia peduli terhadap masa depan kita dengan mengirimkan anaknya Yesus ke dunia. Supaya mereka yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Nanti-nantikanlah Dia dan berharaplah kepadaNya. Biarlah Tuhan yang menjadi sumber kekuatanmu untuk tetap bertahan. Sungguh Ia Allah yang adil dan penuh anugerah. Tuhan, kami berdoa untuk pemimpin-pemimpin kami supaya mereka menjunjung tinggi hukum dan menegakkan keadilan. Biarlah mereka tidak lupa akan tanggung jawab mereka dan bukan memuaskan kepentingan pribadi. Tuhan, jangan biarkan rakyat menjadi terlalu miskin sehingga mereka mencuri dan menghina kekudusanMu. Jangan biarkan kami terlalu kaya sehingga kami melupakan Engkau yang Maha Tinggi. Doa kami untukmu kawan-kawan sebangsa.

No comments: