15 April 2010

PD Rebo + Renungan on Biography of Saints

PD Rebo Kemaren gua share ttg pergumulan gua mencari pekerjaan di Singapore. Akhirnya, gua merasa mendapatkan sesuatu yang bermutu. Tapi mungkin karena Iblis ya, gua beberapa hari ini jatuh ke dalam keragu2an. Meragu2kan apakah gua bakalan bisa stay long, gua gak males2an, gak mungkir dari pekerjaan, gak cepet give up. Gua penuh dengan harap cemas. Gua gak tahu apakah colleagues gua bakalan baek seperti boss gua, gua bahkan meragu2kan apakah boss gua cuma mengada-ngada, mengarang-ngarang terhadap prinsip2 dia dsb. Intinya, gua takut ketipu.

 

Ya Tuhan, aku sungguh berdosa meragukan kebaikan dan cinta kasih Tuhan. Tuhan ingetin hari ini untuk jangan liat pada diri sendiri tapi untuk fokus pada Kristus yang mampu accomplish any good things in my life. Tuhan yang memimpin aku, Tuhan lah yang akan memampukan aku. Tuhan terima kasih ya, kalau Engkau mau menunjukkan kasih, anugrah dan kemurahanMu sekaligus lewat pekerjaan ini. Biarlah aku mengenal Engkau dan mencintai Engkau lebih dalam lagi. Di PR Rebo, si pak Gideon ngingetin untuk melayani karena kasih dan karena hak bukan karena duty. Biarlah Engkau yang menambahkan kasih itu sendiri dalam hidup saya, sebab kalau saya put on the “manufacturing” mentality, saya pasti akan jatuh lagi Tuhan dalam legalisme dan kungkuk hukum (The burden of the law). Tuhan, jauhkan saya dari itu semua, biarlah aku sungguh2 mengenal siapa Kristus itu dan hidup di dalam Dia. Sungguh2 mengalami Engkau sebagai Bapa di sorga, sungguh2 menjadi saksi Tuhan yang hidup, yang mengalami Engkau sendiri bukannya mengada-ngada atau karangan cerita. Tuhan, aku juga cemas karena pekerjaan sales itu waktunya cukup flexible dan mungkin harus menghadiri banyak entertainment dinners dsb yang aku takut membuat aku bolos PD. Berikan aku hikmat dan tekad untuk mengasihi Tuhan dan kerendahan hati untuk berdoa. Saya takut pekerjaan ini akan menjauhkan saya dari Tuhan. Saya takut travelling time dari bukit batok ke bedok akan melelahkan saya. Saya takut Tuhan! kalau pekerjaan ini akan curi sukacita ini.

Biarlah mata saya tetap tertuju padaMu. Pada kemurahanMu, untuk senantiasa dekat denganMu. Aku gak akan bisa hidup tanpamu, yesus. Mau harta sebanyak apapun, Mau posisi setinggi apapun, Mau setenar siapapun, tidak ada, tidak ada yang dapat dan yang boleh menggantikan Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Sebab tujuan hidup saya tidak ada lagi selain buat Kristus, selain hidup menuruti kehendak2Nya, selain beriman penuh kepadaNya. Dia adalah sumber kasih itu dan kebenaran. Dia adalah mata air yang tidak pernah surut. Dia adalah pengharapan saya dan hidup saya. Hidup saya tidak berarti apa2 tanpa Kristus. Tolong Tuhannnn jangan sampe!!! Jangan sampe aku jauh dariMu!!! mendingan gua masuk sekolah teologi Tuhannnn kalo sampe gua jauh. mendingan gua kehilangan kerjaan ini sekalipun gua bakal ditentang habis2an dari ortu. 

 

Renungan beberapa saints:

Amy Carmichael

saya mengagumi Amy karena dia bersikeras untuk tidak follow human direction, human agenda bahkan dalam mission field. Hatinya khusus buat Tuhan, buat rencana Tuhan, agenda Tuhan, jadinya kalaupun dia menerima dana missionary dan tidak memenuhi proyek yang diproposed, dia tidak mundur dan kecil hati. Dia gak berusaha merubah2 tapi hatinya taat. Katanya pegangan atau iman dia terhadap ayat2 alkitab cenderung superstitious. Tapi Tuhan accomplished much of His purpose on earth through her as she was sensitive to the leading of the Spirit. Terkadang kita tidak boleh bergantung terlalu banyak sama apa yang kita tahu, sama doktrin yang dengan teguh kita pegang. Memang doktrin membawa kita pada iman dan kepercayaan yang benar tapi terkadang iman kita terlalu kecil buat Tuhan. Tuhan kita terlalu kecil, lemah, tidak berkuasa dan tidak sanggup.

Alexander Maclaren

Saya mengagumi preacher ini karena dia nyiapin satu khotbah bisa 60 jam belajar. Dia tekun belajar dan punya disiplin tinggi. He knows how to say no. He did not feel obliged to attend every meeting, sit at every table or sit at every platform. Dia seorang perfeksionis dan idealis dan dia selalu tidak puas akan pekerjaannya. Tapi itulah yang tetap membuat dia rendah hati di hadapan Tuhan. Saya merasa punya keidentikkan dengan Dr. Maclaren karena saya seorang perfeksionis. Tapi tentu saja, saya itu bukan siapa2, saya bukan spiritual giant seperti dia, jauh bgt. Tapi saya punya aspirasi yang sama dan ingin meneladani dia especially in learning how to say no dan mengalami apa itu yang namanya anugrah. Saya merasa Tuhan mendengar doa saya, dan banyak hal2 yang terjadi dalam hidup saya, Dia mau kasih lihat kesetiaan dan anugrah Dia kepada saya. Saya berdoa agar kehendakNya yang jadi.

Fanny Crosby

Saya kagum pada Fanny karena dia bersyukur atas kebutaannya. Dia tidak menyimpan dendam terhadap dokter yang salah operasi. Dia malah mau berterima kasih pada dokter itu. Katanya, kalau dia tidak buta, dia tidak akan bisa melihat janji Tuhan yang begitu clear. Kalau dia bisa melihat, mungkin akan banyak distractions yang menghalangi penglihatan surgawi itu. Saya belajar bersyukur terhadap hal-hal pahit yang saya harus jalani dalam hidup saya, baik lewat pilihan2 bodoh yang saya buat ataupun hal2 yang diluar kontrol saya. Saya belajar mensyukuri dan mencintai setiap hal sebab Tuhan sanggup merubah semuanya menjadi indah pada akhirnya. Justru setiap hal2 buruk itu, saya merasa Tuhan ada disana dan tidak pernah meninggalkan saya. Saya bersyukur atas kekhilafan saya, all my silly mistakes and sins, bagi saya, saya harus melewati semuanya itu sebagai bagian dari panggilan hidup saya. Amy pernah berkata, kalau in acceptance lieth peace, dan saya agree. Unless and until we accept what has happened to us as part of God ordinance for our life, we will never be in perfect peace.

 

Tuhan saya cuma minta satu hal dalam hidup ini. Ini sungguh2. Saya mau mengenal Engkau dan mencintai Engkau. Saya mau mengalami kabar baikMu dan membagikannya…

No comments: