Doa yang sangat menginspirasi ini diutarakan oleh Martin Luther di malam sebelum dia harus berhadapan dengan kaisar. Beberapa hari sebelumnya dia telah meminta waktu untuk memikirkan tantangan mereka untuk mencabut pernyataan dia dalam buku-bukunya yang menentang ajaran gereja katolik Roma pada masa itu. Berikut adalah petikan doa Luther:
O Allah, Allah yang Mahakuasa selama-lamanya! betapa mengerikannya dunia! lihatlah bagaimana mulutnya terbuka untuk menelan aku, dan betapa kecilnya imanku dalam Engkau!...Oh! kelemahan daging, kuasa iblis! Jika aku tergantung pada suatu kekuatan dunia ini - semuanya berakhir...bunyi lonceng berhenti...kata-kata akan berakhir...O Allah!O Allah! O Engkaulah Allahku! Tolonglah aku melawan semua hikmat dunia ini. Lakukan ini, aku memohon kepadaMu; Engkau harus melakukan ini...dengan kuasaMu yang luar biasa...pekerjaan ini bukan pekerjaanku, melainkan pekerjaanMu. Aku tidak mempunyai urusan disini....Aku tidak mempunyai apa-apa untuk melawan orang-orang hebat di dunia ini! Dengan senang hati aku akan melewatkan hari-hariku dalam kebahagiaan dan kedamaian. Namun ini adalah perkaraMu... Dan ini benar dan kekal! O Tuhan! Tolonglah aku! O Allah yang setia dan tidak pernah berubah! Aku tidak bersandar pada manusia. Itu adalah kesia-siaan! Segala sesuatu yang dari manusia pasti goyah, segala sesuatu yang keluar dari manusia pasti gagal. Allahku! Allahku! tidakkah Engkau mendengar? Allahku! Apakah Engkau tidak hidup lagi? Tidak, Engkau tidak mungkin mati. Engkau berbuat namun menyembunyikan diriMu. Engkau telah memilih aku untuk pekerjaan ini. Aku mengetahuinya!...oleh karena itu, O Allah, jadilah kehendakMu sendiri! Jangan meninggalkan aku demi anakMu yang Engkau kasihi, Yesus Kristus, pembelaku, pelindungku, dan bentengku.
Tuhan-dimanakah Engkau?...Allahku, dimanakah engkau?...Datanglah, aku berdoa kepadaMu...Aku siap...lihatlah aku disiapkan untuk menetapkan kehidupanku bagi kebenaranMu...menderita seperti anak domba. Karena perkara ini kudus. Ini adalah perkaraMu sendiri!...Aku tidak akan membiarkan Engkau pergi, Tidak! Tidak, untuk selama-lamanya! Dan walaupun dunia akan tercekik oleh iblis-dan tubuh ini yang merupakan pekerjaan tanganMu, akan dicampakkan, diinjak-injak, dipotong-potong,...menjadi abu, jiwaku tetap milikMu. Ya, firmanMu yang meyakinkan aku tentang hal ini. Jiwaku adalah milikmu dan akan tinggal bersamaMu selama-lamanya! Amin! O Allah kirimlah pertolongan!...Amin!
Dan pada hari esoknya, ketika dia diminta untuk memberi jawaban mengenai tantangan mereka, dengan percaya diri dia menjawab:
Karena Yang mulia dan Majelis menginginkan sebuah jawaban yang sederhana. Saya akan menjawabnya tanpa basa-basi. Kecuali saya diyakinkan oleh alkitab dan alasan yang sederhana-saya tidak menerima otoritas paus dan dewan, karena mereka berkontradiksi satu sama lain-hati nurani saya tertawan oleh firman Allah. Saya tidak bisa, dan tidak akan menarik kembali apapun, karena melawan hati nurani tidaklah benar atau aman. Disinilah, saya berdiri, saya tidak bisa melakukan sebaliknya. Allah menolong saya, Amin.
No comments:
Post a Comment