02 September 2008

Serba ada

Layaknya toko serba ada maka beberapa hari ini seperti itulah adanya. Perasaanku bak gado-gado tercampur aduk. Pernahkah anda menonton sebuah film berjudul "Superhero Movie", oh my goodness! Itu film terjelek yang pernah saya tonton. The most disgusting, sickening, disturbing movie I've ever watched! Jangan ditanya lagi. Saya tidak akan merekomendasikannya.

 

Sebaliknya, saya sedang menikmati "Indonesia's most powerful book" yaitu sebuah kisah nyata karangan anak bangsa Andrea Hirata tentang masa kecilnya di tanah Belitong. Buku yang sekarang menjadi Best Seller di Indonesia pernah juga menjadi Best Seller di negri tetangga, Malaysia. Saya masih asyik nongkrong di halaman-halamannya Laskar Pelangi dan belum mau pulang. Mungkin inilah yang namanya novel bermutu yang membuat saya membeli kedua novel selanjutnya  sekaligus (Laskar Pelangi adalah Tetralogi). Gawat, jangan bilang-bilang emakku! Beliau tak tahan melihat buku-bukuku menumpuk. Kisah masa kecil Andrea and teman-temannya penuh dengan keajaiban, kepolosan dan ekstasi manusia ketika dihujan ilmu. Tidak hanya membuat sesama manusia haus, tapi juga bangga akan keanekaragaman budaya tanah air, bangga karena berdiri dipihak kebenaran. Sungguh sebuah kelegaan untuk menemukan buku ini! Simak penuturan beberapa orang:

 

"Sebuah novel yang sangat menggugah. Siapa pun yang membacanya akan termotivasi dan merasa berdosa jika tidak mensyukuri hidup." Andy F. Noya, Host acara dialog Kick Andy

 

"Kehadiran novel realis ini menhadirkan angin segar bagi kesusastraan Indonesia." Harian Media Indonesia. 

 

"Sebuah memoar dalam bentuk novel yang sulit dicari tandingannya dalam khazanah kontemporer penulis kita." Akmal Nasery Basral  jurnalis-penulis

No comments: